Menggabungkan dua sistem operasi dalam satu perangkat kini menjadi solusi populer bagi pengguna yang ingin menikmati fleksibilitas Windows dan kekuatan Linux. Dengan dual boot, kamu dapat memilih sistem operasi sesuai kebutuhan tanpa harus mengorbankan performa atau ruang penyimpanan.
Namun, proses instalasi dual boot memerlukan perhatian khusus agar kedua sistem dapat berjalan harmonis. Artikel ini akan membimbing kamu melalui langkah-langkah terbaru dan terbaik untuk menginstal dual boot Windows dan Linux di tahun 2025.
Persiapan Sebelum Instalasi
1. Cadangkan Data Penting
Sebelum memulai, pastikan kamu mencadangkan semua data penting. Proses partisi dan instalasi dapat berisiko jika terjadi kesalahan.
2. Periksa Mode BIOS/UEFI
Pastikan sistem kamu menggunakan mode UEFI, bukan Legacy BIOS. Ini penting untuk kompatibilitas dengan sistem operasi modern dan boot loader seperti GRUB.
3. Nonaktifkan BitLocker
Jika BitLocker aktif di Windows, nonaktifkan terlebih dahulu. BitLocker dapat menghambat proses instalasi Linux dan menyebabkan masalah pada partisi.
4. Siapkan Ruang Kosong untuk Linux
Gunakan alat seperti Disk Management di Windows untuk mengalokasikan ruang kosong minimal 20GB untuk instalasi Linux. Jangan format ruang ini; biarkan sebagai unallocated space.
5. Unduh ISO Linux Terbaru
Pilih distribusi Linux yang kamu inginkan, seperti Ubuntu 25.04, dan unduh file ISO resmi dari situs web resminya.
6. Buat USB Bootable
Gunakan alat seperti Rufus atau UNetbootin untuk membuat USB bootable dari file ISO Linux yang telah diunduh.
Langkah-Langkah Instalasi Dual Boot
1. Boot dari USB Linux
Masukkan USB bootable ke komputer dan restart. Masuk ke BIOS/UEFI dan atur boot priority agar USB menjadi prioritas pertama.
2. Mulai Instalasi Linux
Setelah booting dari USB, pilih opsi “Install” pada menu yang muncul. Ikuti petunjuk instalasi hingga mencapai tahap pemilihan partisi.
3. Pilih Opsi “Install Alongside Windows”
Jika installer mendeteksi Windows, pilih opsi untuk menginstal Linux berdampingan dengan Windows. Jika tidak, pilih “Something else” dan atur partisi secara manual.
4. Atur Partisi Manual (Jika Diperlukan)
Buat partisi root (/) dengan format ext4 dan ukuran minimal 20GB. Opsional, buat partisi swap sebesar 2GB atau sesuai kebutuhan.
5. Instal Boot Loader GRUB
Pastikan GRUB diinstal pada EFI System Partition (ESP) yang sama dengan Windows. Ini memungkinkan kamu memilih sistem operasi saat booting.
6. Selesaikan Instalasi
Lanjutkan proses instalasi hingga selesai. Setelah selesai, restart komputer dan cabut USB bootable.
Setelah Instalasi
1. Pilih Sistem Operasi Saat Booting
Setelah restart, kamu akan melihat menu GRUB yang memungkinkan kamu memilih antara Windows dan Linux.
2. Perbarui Sistem Operasi
Setelah masuk ke Linux, jalankan pembaruan sistem untuk memastikan semua paket dan driver terbaru terinstal.
3. Instal Driver Tambahan
Jika diperlukan, instal driver tambahan untuk perangkat keras seperti kartu grafis atau Wi-Fi agar sistem berjalan optimal.
4. Atur Waktu Sistem
Perbedaan pengaturan waktu antara Windows dan Linux dapat menyebabkan waktu sistem tidak sinkron. Atur agar keduanya menggunakan UTC atau lokal time yang sama.
5. Gunakan Aplikasi Pendukung
Instal aplikasi seperti Timeshift untuk membuat snapshot sistem, memudahkan pemulihan jika terjadi masalah di kemudian hari.
Menginstal dual boot Windows dan Linux memberikan fleksibilitas dalam menggunakan kedua sistem operasi sesuai kebutuhan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat menikmati keunggulan masing-masing sistem tanpa harus mengorbankan performa atau stabilitas.
Pastikan untuk selalu mencadangkan data penting dan memperbarui sistem secara berkala. Dengan perencanaan dan eksekusi yang tepat, dual boot dapat menjadi solusi ideal bagi pengguna yang ingin memaksimalkan potensi perangkat mereka.